Lazismu kembali menunjukkan komitmennya dalam aksi kemanusiaan global. Pada hari Selasa, 2 Desember 2025, waktu setempat, lembaga ini secara resmi mengirimkan bantuan darurat untuk warga Palestina melalui jalur Mesir. Pengiriman ini merupakan bagian dari inisiatif kolaborasi yang disebut "Join Action For Palestine ke-4," yang diikuti oleh POROZ (Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat) dan berbagai anggota lainnya.
Dalam kolaborasi POROZ kali ini, total 13 truk kontainer bantuan berhasil diberangkatkan. Lazismu memberikan kontribusi signifikan dengan menyumbang enam (6) truk kontainer yang berisi kebutuhan vital bagi masyarakat Gaza.
Barry Adhitya, selaku Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, merincikan isi bantuan yang berasal dari donasi masyarakat Indonesia tersebut:
-
Tiga (3) truk berisi Gandum
-
Satu (1) truk berisi Selimut
-
Satu (1) truk berisi Portable Public Restroom (toilet umum portabel)
-
Satu (1) truk berisi Paket Medical Supply (perlengkapan medis)
Selain enam truk utama tersebut, Lazismu juga turut menyumbang paket makanan yang dimuat dalam satu truk kontainer kolaborasi bersama organisasi anggota POROZ lainnya.
Apresiasi dari Mitra Kemanusiaan Lokal
Bantuan ini terlaksana berkat kerja sama yang erat dengan mitra lokal Lazismu di Mesir. Yaqub Al Ghandur, Ketua Gazze Destek Denergi (GDD), menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas solidaritas yang ditunjukkan.
"Dari lubuk hati Gaza, dari anak-anak Gaza, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan semua lembaga di dalamnya. Terima kasih khusus kepada organisasi-organisasi terkemuka Indonesia—Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, BMH, dan Dewan Dakwah Indonesia—serta semua individu yang telah berkontribusi. Semoga Allah membalas kebaikan Anda semua," tutur Yaqub.
Distribusi Menuju Rafah dan Gaza
Rombongan bantuan akan melanjutkan perjalanan darat menuju kota Arish, Mesir, sebelum akhirnya mencapai gerbang perbatasan Rafah. Diperkirakan, bantuan tersebut akan memasuki wilayah Gaza dalam beberapa hari mendatang untuk segera didistribusikan kepada pengungsi dan tenaga kesehatan yang sangat membutuhkan.
Fahd Abdul Malik, Kepala Kantor Lazismu Mesir, menjelaskan bahwa proses distribusi logistik menghadapi sejumlah tantangan. "Perjalanan menuju Rafah akan melewati banyak titik pemeriksaan (checkpoint) yang memerlukan inspeksi ketat, dan ini cukup memakan waktu," jelasnya.
Menyikapi tantangan ini, Barry Adhitya menegaskan komitmen Lazismu untuk terus memantau dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait demi memastikan bantuan dari rakyat Indonesia berhasil sampai kepada penerima yang benar-benar membutuhkan.
